Memvisualisasikan Sebaran dan Kondisi Kritis di Wilayah Kunci
Lihat Data DashboardMangrove adalah hutan pesisir yang tumbuh di area pertemuan air laut dan air tawar, seperti muara sungai dan pantai berlumpur. Tumbuhan ini memiliki akar kuat yang mampu menahan ombak dan mencegah abrasi pantai. Selain itu, mangrove juga berfungsi sebagai penyerap karbon alami serta habitat penting bagi berbagai biota laut seperti ikan, kepiting, dan burung air.
Di wilayah pesisir Banten, jenis mangrove yang umum ditemukan antara lain:
Ketiga jenis ini tumbuh baik di tanah berlumpur dan berperan penting dalam menstabilkan sedimen serta melindungi garis pantai (Purwanto et al., 2022).
Ekosistem mangrove memiliki peran vital sebagai benteng alami dari abrasi dan penyerap emisi karbon. Kesehatan ekosistem dinilai melalui Mangrove Health Index (MHI), yang memperhitungkan faktor kerapatan, keanekaragaman, dan tutupan vegetasi. Pemantauan berkelanjutan diperlukan untuk memastikan keberlanjutan fungsi ekologisnya.
Tampilan Web GEE MHI interaktif untuk monitoring ekosistem Mangrove.
Pulau Tunda memiliki 7 jenis spesies mangrove pada tingkat pohon. Berdasarkan penilaian kondisi vegetasi, ekosistem secara umum berada dalam kondisi kurang baik.
| Metrik | Nilai |
|---|---|
| Jenis Dominan | Rhizophora stylosa |
| INP Tertinggi (Stasiun II) | 169% (R. stylosa) |
| INP Tertinggi (Stasiun IV) | 162% (R. mucronata) |
| Jangkauan INP | 24% - 169% |
| Stasiun Tanpa Tegakan | Stasiun III (INP 0%) |
| Indikator | Kategori | Keterangan |
|---|---|---|
| Kategori Tutupan | Rusak / Jarang | Tutupan relatif <50% di stasiun yang diamati. |
| Indeks Keanekaragaman (H') | Rendah (0.62–1.02) | Menandakan komunitas kurang stabil. |
| Indeks Keseragaman | Cukup Merata | Pola sebaran vegetasi mangrove cukup merata atau sedang. |
Sumber: Kunanti et al.
Pulau Panjang memiliki keanekaragaman spesies yang cukup tinggi, di antaranya: Rhizophora mucronata, Ceriops tagal, R. stylosa, R. apiculata, C. decandra, Aegialitis annulata, Bruguiera, Excoearia agallocha, Calophyllum inophyllum, dan Aegiceras corniculatum.
Ekosistem ini rentan terhadap tekanan antropogenik seperti pengembangan infrastruktur dan pencemaran di area pelabuhan.
| Metrik | Nilai |
|---|---|
| Jenis Dominan | Rhizophora mucronata |
| Alasan Dominasi | Mampu bertahan di kondisi ideal (air payau dan tanah berlumpur). |
| Potensi Kerusakan | Tinggi, karena fragmentasi hutan di sekitar pemukiman dan pelabuhan. |
| Mangrove Health Index (MHI) | Data MHI tidak tersedia |
Tidak tersedianya data Mangrove Health Index (MHI) yang spesifik mengharuskan upaya monitoring intensif. Berdasarkan dominasi Rhizophora mucronata, area ini berpotensi baik, namun kerentanannya terhadap eksploitasi dan pencemaran memerlukan perhatian khusus.
Upaya rehabilitasi sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kerapatan yang terfragmentasi.
Sumber: Kompilasi Penelitian Keanekaragaman Spesies Mangrove P. Panjang
Ditemukan beberapa spesies penting seperti Rhizophora mucronata, Rhizophora apiculata, Bruguiera gymnorrhiza, Ceriops tagal, dan Avicennia alba.
Jenis mangrove yang paling mendominasi di keseluruhan kawasan adalah Rhizophora mucronata.
Nilai MHI menunjukkan kawasan ini termasuk dalam kategori kesehatan sedang.
| Metrik | Nilai |
|---|---|
| Jenis Dominan | Rhizophora mucronata |
| INP Tertinggi (Stasiun I) | 271.7 (R. mucronata) |
| INP Tertinggi (Stasiun IV) | 255.5 (R. mucronata) |
| INP Tertinggi (Stasiun II) | 133.4 (R. stylosa) |
| INP Stasiun III | 117.5 (R. mucronata) |
| Stasiun | Nilai MHI | Kategori |
|---|---|---|
| Stasiun II (Tertinggi) | 63.15% | Sedang (Cukup Baik) |
| Stasiun III | 62.71% | Sedang (Cukup Baik) |
| Stasiun IV | 60.27% | Sedang (Cukup Baik) |
| Stasiun I (Terendah) | 58.05% | Sedang (Cukup Baik) |
Sumber: Septian, I. (2024)
Data dan informasi di halaman ini dikompilasi berdasarkan sumber akademik dan survei lapangan yang telah dipublikasikan:
Visualisasi interaktif (GEE Dashboard) berfungsi sebagai alat monitoring kondisi umum.